Sekolah Tarjih: Ijtihad Kontemporer: Tarjih, Ekologi, dan Keselarasan Zaman
Yogyakarta, 22 Juni 2025 — Pusat Tarjih Muhammadiyah UAD kembali menegaskan perannya dalam membumikan Islam berkemajuan melalui gelaran Sekolah Tarjih bertema “Ijtihad Kontemporer: Tarjih, Ekologi, dan Keselarasan Zaman”. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, Sabtu–Ahad, 21–22 Juni 2025, bertempat di Ruang Kaca Timur, Gedung Utama Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.
Acara ini menghadirkan jajaran pemikir dari Majelis Tarjih dan Tajdid, antara lain Dr. Ruslan Fariadi, S.Ag., M.S.I., Dr. Miftah Khilmi Hidayatulloh, Lc., M.Hum., Qaem Aulassyahied, S.Th.I., M.Ag., Niki Alma Febriana Fauzi, S.Th.I.,M.Us., Budi Jaya Putra, S.Th.I., M.H., serta Najmuddin Saifullah, S.Pd., M.H.
Dengan semangat intelektual yang tinggi, para peserta—sebanyak 24 kader terpilih dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) wilayah Yogyakarta dan sekitarnya—didorong untuk menggali lebih dalam pentingnya ijtihad kontemporer sebagai sarana merespons problematika umat dalam dinamika zaman modern.
Ketua Pengelola Pusat Tarjih menyampaikan bahwa Sekolah Tarjih merupakan forum strategis untuk menanamkan wawasan ketarjihan yang visioner dan inklusif. Acara ini diharapkan dapat meneguhkan pandangan Majelis Tarjih dalam membentuk model keberagamaan Muhammadiyah yang kontekstual, berbasis dalil, dan responsif terhadap isu-isu global.
Isu ekologi menjadi fokus kajian yang menonjol dalam agenda kali ini. Melalui pendekatan keilmuan dan teologis, para pemateri mengajak peserta untuk menumbuhkan kesadaran lingkungan sebagai bagian dari tanggung jawab keislaman. Perspektif Islam yang ramah lingkungan dan solutif menjadi salah satu kontribusi penting Muhammadiyah terhadap krisis ekologi yang tengah melanda dunia.
Kegiatan ini tak hanya menjadi ajang intelektual, tetapi juga wahana membentuk generasi muda Muhammadiyah yang mampu mengartikulasikan nilai-nilai Islam progresif dalam bingkai kemanusiaan dan keberlanjutan. Sekolah Tarjih diharapkan menjadi batu loncatan bagi kader IMM dalam melanjutkan estafet perjuangan ijtihad dan pembaharuan pemikiran Islam di masa depan.