Berita Arsip - PUSAT TARJIH MUHAMMADIYAH

Pusat Tarjih UAD Ukur Kiblat Seluruh Musholla Waroeng Steak & Shake Jogja

September 28, 2024/in Berita /by Pusat Tarjih

Pusat Tarjih Muhammadiyah Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil menyelesaikan pengukuran kiblat seluruh mushola di outlet Waroeng Steak and Shake (WS) dan Bebek Goreng H. Slamet yang tersebar di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Layanan ini menjadi bagian dari komitmen Pusat Tarjih dalam memberikan pelayanan arah kiblat yang akurat di masjid, musholla, sekolah, dan tempat usaha. Hingga September 2024, layanan ini telah mencakup 14 outlet WS dan 4 outlet Bebek Goreng H. Slamet, yang semuanya dimiliki oleh Jody Broto Suseno.

Pengukuran kiblat di seluruh outlet WS dan Bebek H. Slamet dilakukan secara bertahap sejak 2023. Proses ini menghadirkan tantangan, terutama karena musholla di outlet-outlet tersebut sering kali berada di area yang sulit dijangkau sinar matahari langsung. Meski demikian, tim ukur Pusat Tarjih tetap berhasil menyelesaikan tugasnya menggunakan peralatan modern seperti theodolite, laser siku, dan kompas untuk memastikan arah kiblat yang tepat.

Pusat Tarjih UAD menganggap pengukuran kiblat di WS dan Bebek H. Slamet sebagai kepercayaan besar dari manajemen usaha tersebut. Layanan ukur kiblat ini juga bersifat terbuka dan gratis untuk masyarakat luas, tidak hanya untuk tempat usaha besar, melainkan juga untuk masjid dan musholla di berbagai wilayah DIY.

Dalam setiap pengukuran, tim Pusat Tarjih selalu melakukan observasi awal untuk memastikan kondisi bangunan dan waktu yang tepat dalam melakukan pengukuran. Layanan ini tidak hanya mencerminkan profesionalisme, tetapi juga kepedulian terhadap kebutuhan umat Muslim dalam mendapatkan arah kiblat yang sesuai.

Masyarakat DIY dan sekitarnya yang memerlukan layanan ukur kiblat dapat mengaksesnya melalui website resmi ukurkiblat.uad.ac.id atau menghubungi admin Pusat Tarjih melalui WhatsApp di nomor 0811-2500-800. Pusat Tarjih UAD siap melayani berbagai permintaan untuk pengukuran kiblat, termasuk dari tempat usaha seperti Waroeng Steak dan Bebek Goreng H. Slamet.

Pusat Tarjih Muhammadiyah UAD Berkolaborasi Kembangkan ChatHPT

September 26, 2024/in Berita /by Pusat Tarjih

Pusat Tarjih Muhammadiyah bekerja sama dengan Muhammadiyah Software Labs (LabMu) dalam pengembangan platform inovatif bernama ChatHPT. Platform ini dirancang sebagai alat bantu untuk memahami dan mendiskusikan berbagai topik dalam Islam, terutama yang berkaitan dengan pandangan Muhammadiyah. ChatHPT mengambil referensi dari dua sumber utama, yaitu Himpunan Putusan Tarjih (HPT) dan Berita Resmi Muhammadiyah (BRM). Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses keputusan-keputusan keagamaan yang berbasis pada produk Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah.

Pengembangan ChatHPT dilatarbelakangi oleh kebutuhan untuk mensosialisasikan produk-produk Majelis Tarjih dan Tajdid kepada masyarakat. Dalam konteks ini, Muhammadiyah merasa penting untuk menghadirkan platform yang memungkinkan akses cepat dan mudah ke panduan-panduan keagamaan. Dengan demikian, umat dapat mengikuti ajaran Islam yang sesuai dengan keputusan Tarjih Muhammadiyah tanpa kebingungan. Pengembangan platform ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman umat terhadap isu-isu keagamaan yang seringkali kompleks dan membutuhkan penjelasan mendalam.

Untuk memastikan akurasi dan relevansi ChatHPT, Pusat Tarjih Muhammadiyah membentuk tim penguji yang terdiri dari para kader muda Majelis Tarjih dan Tajdid yang berkompeten. Pengujian validitas ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu pada awal dan akhir bulan Oktober, dengan fokus utama pada buku HPT jilid 1 dan 3. Kehadiran tim penguji ini sangat penting untuk memastikan bahwa ChatHPT dapat diandalkan sebagai sumber informasi yang sahih.

Proses pengujian oleh tim kader Tarjih tidak hanya sekadar mengecek kesesuaian ChatHPT dengan HPT, tetapi juga mengevaluasi keakuratan informasi yang disampaikan. Mereka melakukan kajian mendalam terhadap keputusan-keputusan yang diambil dan memastikan bahwa panduan keagamaan yang dihasilkan sesuai dengan naskah asli yang dicetak oleh Suara Muhammadiyah. Dengan demikian, diharapkan platform ini bisa menjadi acuan yang sahih bagi umat Islam dalam mempelajari dan menerapkan ajaran Muhammadiyah. Validasi ini juga merupakan langkah penting untuk membangun kepercayaan pengguna terhadap platform tersebut.

Melalui kolaborasi ini, Pusat Tarjih Muhammadiyah berharap ChatHPT bisa menjadi jembatan yang efektif dalam menyampaikan keputusan-keputusan tarjih kepada masyarakat luas. Tidak hanya memudahkan akses, platform ini juga diharapkan dapat menjadi alat dakwah yang efisien dalam menyebarluaskan ajaran Islam yang moderat dan berdasarkan kajian ilmiah. Dengan akses yang lebih mudah dan penjelasan yang akurat, diharapkan umat Islam dapat lebih memahami dan mengikuti keputusan-keputusan keagamaan Muhammadiyah secara tepat. Kolaborasi antara Pusat Tarjih dan LabMu ini menandakan langkah maju dalam dakwah digital Muhammadiyah.

Pusat Tarjih kembali menyelenggarakan Sekolah Tarjih Internasional #4

September 17, 2024/in Berita /by Pusat Tarjih

Dalam rangka meningkatkan pemahaman tentang Manhaj Tarjih bagi kader Muhammadiyah yang berada Di Timur Tengah & Afrika, juga sebagai ajang silaturahmi antar PCIM di wilayah tersebut, Pusat Tarjih Muhammadiyah Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali melaksanakan Sekolah Tarjih Internasional edisi ke empat yang dilaksanakan selama dua minggu, (7-21/09)

Sekolah Tarjih Internasional tahun ini resmi dibuka pada Sabtu (07/09/24), melalui zoom meeting dengan diikuti 150 peserta dari delegasi 11 PCIM yang tersebar di Timur Tengah & Afrika. Hadir sekaligus membuka acara tersebut, Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Ustadz Drs. Mohammad Mas’udi, M.Ag., Kepala Pusat Tarjih Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Ustadz Miftah Khilmi Hidayatulloh, Lc. M.Hum., Ketua Panitia Sekolah Tarjih Internasional 2024 Ustadz Fakhrurozi Bahmid, para panitia dari PCIM Libya maupun Sudan sebagai penyelenggara utama dan para peserta.

Dalam sambutannya, Ustadz Miftah selaku Kepala Pusat Tarjih UAD mengatakan bahwa Sekolah Tarjih Internasional tahun ini mendapatkan atensi yang begitu besar dari kader-kader PCIM. Selain mengapresiasi, beliau juga berharap agar silaturahmi antar peserta dan kader tidak terputus sesudah acara ini terselenggara.

“Saya kira ini awal kita bertemu dan sama-sama belajar dan mengenal Majelis Tarjih Muhammadiyah. Yang terpenting adalah follow upnya, maka nanti di akhir acara kita akan sedikit berdiskusi bagaimana follow up-nya, supaya silaturahmi yang sudah terjalin tidak putus dan hilang.”

Hadir juga dalam acara Pembukaan Sekolah Tarjih Internasional, Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Ustadz Mas’udi, yang sekaligus membuka secara resmi Sekolah Tarjih Internasional pada tahun ini. Selain ucapan terima kasih dan menyambut gembira atas dilaksanakannya acara tersebut, beliau menekankan pentingnya pemetaan yang berkelanjutan dalam konteks kaderisasi, baik bagi kader yang sudah lama ataupun yang baru bergabung, agar informasi yang didapat nantinya relatif sama.

“Tentu yang utama kami bersyukur bahwa ada SDM yang luar biasa, tetapi yang lebih penting lagi adalah bagaimana tugas kita bersama untuk lebih memahamkan apa itu Muhammadiyah dan apa itu sesungguhnya Majelis Tarjih. Jangan sampai kemudian di timur tengah sudah aktif di Pimpinan Cabang Muhammadiyah, tetapi ketika pulang tidak lagi menjadi bagian dari persyarikatan Muhammadiyah.” Pungkas beliau.

Sebagai penutup, masih dalam sambutannya, Ustadz Mas’udi mendorong sekiranya ada dari kader Muhammadiyah yang ingin tetap berada di luar negeri setelah menyelesaikan studinya, tentu ini suatu lompatan yang menggembirakan, agar Muhammadiyah bisa terus berkembang, tidak hanya di Indonesia, tapi di seluruh dunia.
Pada edisi ke empat ini, Sekolah Tarjih Muhammadiyah akan dibagi menjadi empat kali pertemuan yang membahas berbagai informasi terkait Manhaj Tarjih Muhammadiyah. Dimulai dari pertemuan pertama oleh Ustadz Dr. Ruslan Fariadi AM, S.Ag., M.S.I. pada Sabtu (09/09), membahas, “Pengenalan Sejarah, Tokoh, Fungsi, Peran, dan produk Tarjih.”

Dilanjutkan pertemuan kedua pada Sabtu (14/09)
Ustadz Dr. Hamim Ilyas, M.Ag., akan menjelaskan kepada peserta tentang, “Pengertian Manhaj Tarjih dan 5 Perspektif (Wawasan/Semangat) Tarjih.” Dalam pertemuan ini, peserta diharapkan dapat lebih mengenal kembali landasan pijak Muhammadiyah dalam menyikapi berbagai perkembangan yang ada.

Pada pertemuan yang ketiga, Ustadz Asep Sholahuddin, S.Ag., M.Pd.I., akan memaparkan, “Sumber Ajaran Agama Islam Dalam Perspektif Tarjih.” Pertemuan ini akan berlangsung pada Ahad (15/09). Mengkaji apa saja sumber ajaran agama dalam pandangan Muhammadiyah dari tekstual dan paratekstualnya.

Dan pada pertemuan terakhir, Ustadz Prof. Dr. H. Muhammad Abdul Fattah Santoso, M.A., menggantikan Ustadz Prof. Dr. H. Syamsul Anwar, M.A., yang berhalangan hadir akan menjelaskan, “Tiga Pendekatan (Bayani, Burhani & Irfani) dan Prosedur Teknis Tarjih.”

Pusat Tarjih UAD Ukur Arah kiblat 22 mushola di Madrasah Mu’allimaat Yogyakarta

September 2, 2024/in Berita /by Pusat Tarjih

Pusat Tarjih Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melakukan pengukuran kiblat di 22 mushola Mu’allimat Muhammadiyah Yogyakarta yang tersebar di 17 asrama (31/8/2024). Pengukuran ini didasari oleh permintaan dari Madrasah Mua’llimat supaya mushola yang digunakan oleh para santriwati bisa menghadap kakbah dengan benar.
Pusat tarjih mengerahkan dua tim untuk melakukan pengukuran kiblat ini. Satu tim dipimpin oleh Yudhiakto Pramudya dari Pusat Astronomi UAD dan tim kedua dipimpin oleh Budi Jaya Putra dari Pusat Tarjih Muhammadiyah. Kedua tim bergerak melakukan pengukuran dalam tiga kali gelombang dan satu hari bisa mengukur 7 sampai 9 mushola.
Ada tantangan tersendiri dalam mengukur mushola di asrama Mua’allimat Muhammadiyah yang berada di tengah kota dan padat pemukiman. “Kita harus mengejar waktu karena di beberapa lokasi ada yang tidak bisa diukur jika posisi matahari terhalang bangunan” kata Yudhiakto. Kondisi pemukiman yang padat menyebabkan sinar matahari tidak selalu sampai di lokasi pengukuran. Padahal, metode pengukuran kiblat yang digunakan adalah memakai acuan matahari. keberadaan awan mendung juga menjadi hambatan yang dihadapi tim ukur kiblat. Tantangan lain yang dihadapi yaitu lokasi mushola yang berada jauh di dalam bangunan asrama sehingga tidak terjangkau matahari. “Maka tim menyiapkan alat berupa laser siku yang digunakan untuk ‘menarik’ garis kiblat dari teras gedung sampai dalam mushola” kata Budi Jaya mengatasi masalah tersebut. Oleh karena itu, tim ukur kiblat sudah menyiapkan strategi untuk melakukan pengukuran di tempat yang memang terbilang sulit secara geografis maupun posisi bangunan.
Sampai saat ini, Pusat Tarjih UAD sudah mengukur kiblat puluhan masjid dan mushola yang tersebar di wilayah DIY. “Tahun 2024 sampai bulan Agustus ini saja sudah ada 40 reservasi pengukuran yang masuk di kita” kata Miftah Khilmi selaku ketua Pengelola Pusat Tarjih UAD. Miftah menambahkan bahwa bagi yang ingin melakukan reservasi pengukuran kiblat baik untuk masjid, mushola, sekolah, maupun tempat usaha bisa reservasi via website ukurkiblat.uad.ac.id atau menghubungi admin Pusat Tarjih melalui whatsapp 0811-2500-800.

Pusat Tarjih Muhammadiyah Pelatihan Ahli Ukur Arah Kiblat

Mei 27, 2024/in Berita /by Pusat Tarjih

Yogyakarta, 27 Mei 2024 – Pusat Tarjih Muhammdiyah bersama Pusat Studi Astronomi Universitas Ahmad Dahlan sukses menggelar kegiatan Pelatihan Ahli Ukur Arah Kiblat yang dilaksanakan pada tanggal 25-26 Mei 2024 di Aula Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan. Acara ini dihadiri oleh peserta dari berbagai instansi Muhammadiyah, termasuk akademisi yang memiliki ketertarikan dalam bidang pengukuran arah kiblat.

Hari pertama pelatihan diawali dengan pembukaan oleh Ketua Pengelola Pusat Tarjih Muhammadiyah, Miftah Khilmi Hidyatulloh, Lc., M.Hum., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya ketepatan dalam menentukan arah kiblat sebagai salah satu rukun sahnya sholat. Acara kemudian secara resmi dibuka oleh Rektor Universitas Ahmad Dahlan, Prof. Dr. Muchlas, M.T., yang menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta dan penyelenggara atas terlaksananya kegiatan ini.

Materi Pertama yang disampaikan oleh Rahmadi Wibowo Suwarno, Lc., M.A., M.Hum., yang membahas mengenai fikih arah kiblat. Beliau menekankan pentingnya pemahaman fikih dalam menentukan arah kiblat yang benar sesuai syariat Islam. Sesi berikutnya diisi oleh Dr. Oman Fathuroman SW. M.Ag. yang mengulas metode dan praktek perhitungan arah kiblat, memberikan wawasan praktis tentang berbagai metode yang bisa digunakan dalam pengukuran arah kiblat. Hari pertama ditutup dengan materi dari Drs. Mutoha Arkanuddin yang menjelaskan metode pengukuran arah kiblat, memberikan pengetahuan teknis kepada peserta tentang alat dan teknik yang digunakan dalam pengukuran.

Pada hari kedua, peserta mengikuti praktik pengukuran arah kiblat dengan menggunakan teodolit yang diinstrukturi oleh Najmudi Saifullah, S.Pd., M.H. Sesi ini memberikan pengalaman langsung kepada peserta tentang penggunaan alat teodolit dalam menentukan arah kiblat dengan akurasi tinggi. Kegiatan ditutup dengan praktik rashdul kiblat yang dipandu oleh Yudhiakto Pramudya, Ph.D., memberikan pemahaman praktis tentang fenomena rashdul kiblat dan cara mengaplikasikannya dalam pengukuran arah kiblat.

Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan peserta dalam mengukur arah kiblat dengan tepat dan akurat, serta meningkatkan kualitas ibadah umat Muslim. Pusat Tarjih Muhamdiyah bersama Pusat Studi Astronomi Universitas Ahmad Dahlan berkomitmen untuk terus mengadakan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat dan mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dalam berbagai bidang.

GELAR WORKSHOP DAN RAPAT KERJA, PUSAT TARJIH SIAPKAN PROGRAM-PROGRAM BERORIENTASI DIGITAL

Maret 9, 2024/in Berita /by Pusat Tarjih

Pusat Tarjih Muhammadiyah Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, menggelar acara Workshop dan Rapat Kerja pada Sabtu, 9 Maret 2024 di Hotel Burza Jogokaryan, Yogyakarta. Acara ini digelar dengan mengangkat tema “Strategi Penyusunan Program Kerja Pusat Tarjih di Era Digital”. Hadir dalam acara ini Pengelola Pusat Tarjih Muhammadiyah, Miftah Khilmi Hidayatulloh, Lc., M.Hum., Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Drs. Mohammad Mas’udi, M.Ag., Kepala Pusat Studi Astronomi UAD, Yudhiakto Pramudya, Ph.D., Sekretariat Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, serta segenap anggota Pengelola Pusat Tarjih Muhammadiyah.

Dalam acara pembukaan, Miftah Khilmi selaku Kepala Pengelola Pusat Tarjih menyampaikan, bahwa sesuai dengan tema Rapat Kerja, ke depan seluruh kegiatan Pusat Tarjih akan dapat diakses secara digital. Seluruh kegiatan Pusat Tarjih akan diberitakan melalui website maupun media sosial seperti youtube, instagram, twitter, dll.

Sementara itu, Mohammad Mas’udi selaku Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid menjelaskan bahwa Pusat Tarjih ini salah satu gagasan dari alm Prof. Dr. Yunahar Ilyas, M.Ag. ketika menjabat sebagai Ketua PP Muhammadiyah dan BPH Universitas Ahmad Dahlan, agar di UAD ada unit kerja yang menjadi pelangsung kegiatan-kegiatan ketarjihan. Pusat Tarjih inilah yang kemudian menjadi unit kerja di UAD sebagai bentuk kerja sama antara Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah dan UAD. Mas’udi juga menegaskan bahwa Pusat Tarjih Muhammadiyah yang dipunggawai oleh kader-kader ulama alumni PUTM dan PCIM Cairo harus bisa lebih baik dari periode-periode sebelumnya. Periode pertama dikomandani oleh alumni PCIM Cairo, Rahmadi Wibowo, periode kedua diketuai oleh alumni PUTM, Niki Alma yang dilanjutkan periode ketiga alumni PUTM juga, Budi Jaya Putra, dan saat ini dipimpin oleh alumni PCIM Cairo, Miftah Khilmi.

Rapat Kerja ini dilaksanakan sekaligus dengan Workshop untuk meningkatkan kemampuan anggota pengelola Pusat Tarjih dalam hal pembuatan konten-konten digital. Workshop diisi oleh Suryadin Laoddang, dengan tema Strategi Penyusunan Program Kerja Pusat Tarjih di Era Digital.

Musyawarah Nasional Tarjih XXXII di Pekalongan Resmi Ditutup!

Februari 27, 2024/in Berita /by Pusat Tarjih

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Syamsul Anwar, resmi menutup Musyawarah Nasional (Munas) ke-32 pada Ahad (25/02) di Pekalongan. Dalam penutupan tersebut, Syamsul Anwar menyampaikan penghargaannya atas keistimewaan Pekalongan yang memiliki tempat istimewa dalam sejarah Muhammadiyah.

Pekalongan diakui sebagai tempat kelahiran Majelis Tarjih pada Kongres Muhammadiyah ke-16 tahun 1927. Majelis Tarjih, sebagai lembaga internal Muhammadiyah, dikenal memiliki fokus pada kajian keagamaan. Keistimewaan lain yang dimiliki oleh Pekalongan adalah menjadi tuan rumah Munas Tarjih ke-32. Munas ini dijuluki sebagai Munas 1 abad Majelis Tarjih, mencerminkan perjalanan panjang dan kontribusi besar lembaga tersebut dalam menyebarkan nilai-nilai keagamaan.

Selain itu, Pekalongan juga menjadi saksi sejarah pada tahun 1972, di mana Muhammadiyah mengesahkan dokumen penting, yaitu Adabul Mar’ah fil Islam. Dokumen ini menjadi panduan mengenai peran perempuan dalam Islam, menggarisbawahi pentingnya penghormatan dan perlindungan terhadap hak-hak perempuan.

Selain itu, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Agung Danarto, mengapresiasi kehadiran banyak ulama muda Muhammadiyah sebagai peserta Munas Tarjih. Peserta Munas Tarjih ke-32 yang berjumah lebih dari 300 orang ini diketahui berasal dari beragam latar belakang, mencakup ahli astronomi, pakar ekonomi Islam, dan intelektual di bidang hukum Islam.

Agung menegaskan pentingnya sosialisasi terhadap materi Munas Tarjih yang telah disepakati, seperti Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT), Fikih Wakaf Kontemporer, dan Pengembangan Manhaj Tarjih Muhammadiyah. Langkah ini dianggap krusial untuk memastikan pemahaman menyeluruh dan dukungan luas terhadap keputusan strategis yang diambil dalam Munas.

Kesuksesan Munas Tarjih ke-32 tidak lepas dari peran aktif para pesertanya, sebuah apresiasi yang disampaikan oleh Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Hamim Ilyas. Dalam sambutannya, Hamim Ilyas mengapresiasi keaktifan para peserta yang dengan penuh dedikasi memberikan waktu, tenaga, dan pemikiran untuk merumuskan dokumen-dokumen penting Persyarikatan Muhammadiyah.

Hamim Ilyas mengakui bahwa Munas Tarjih menjadi panggung bagi para pemikir dan ulama Muhammadiyah untuk bersatu dalam merumuskan langkah-langkah strategis bagi masa depan lembaga. Keaktifan para peserta, kata Hamim Ilyas, mencerminkan semangat kesatuan dan komitmen terhadap nilai-nilai keagamaan yang dianut oleh Persyarikatan Muhammadiyah.

Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP) dan sekaligus Ketua Panitia Pelaksana Munas Tarjih ke-32, Nur Izzah, turut menyampaikan permohonan maaf. Ia mengakui bahwa dalam setiap acara pasti terdapat potensi kekeliruan dan kesalahpahaman. Dengan tulus, Nur Izzah memohon maaf apabila terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan selama berlangsungnya Munas Tarjih.

Permohonan maaf ini mencerminkan sikap transparansi dan tanggung jawab panitia pelaksana, yang senantiasa berkomitmen untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelaksanaan acara ke depannya. Nur Izzah berharap agar setiap kekeliruan dapat menjadi bahan evaluasi konstruktif bagi penyelenggaraan Munas Tarjih di masa yang akan datang.

Pusat Tarjih Menyelenggarakan Workshop Penyusunan Fatwa di SM Tower

September 8, 2023/in Berita /by Pusat Tarjih

PUSTAR TERKINI- Senin, 7 Agustus 2023, Pusat Tarjih Muhammadiyah Universitas Ahmad Dahlan bekerjasama dengan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar acara Workshop Penyusunan Panduan Pembuatan Fatwa Tarjih Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Ruang Coffe Shop Lt. 8 Gedung SM Tower Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 107 Yogyakarta dari pukul 08.00 WIB sampai 15.00 WIB.

Kegiatan ini diinisiasi oleh Divisi Fatwa dan Pengembangan Tuntunan MTT PP Muhammadiyah yang memandang perlu dan penting untuk disusunnya Panduan Pembuatan Fatwa Agama. Untuk merealiasikannya, Divisi Fatwa dan Pengembangan Tuntunan MTT PP Muhammadiyah dengan difasilitasi oleh Pusat Tarjih Muhammadiyah Universitas Ahmad Dahlan mengadakan sebuah workshop, dengan tajuk Workshop Penyusunan Panduan Pembuatan Fatwa Tarjih.

Naskah Panduan Pembuatan Fatwa disiapkan oleh sebuah Tim Kecil, yang terdiri dari 3 orang, yaitu Qaem Aulassyahied, S.Th.I., M.Hum., ‘Aabidah Ummu ‘Aziizah, S.Pd.I., M.Pd. dan Amirudin, S.Ag.. Adapun isi dari draft tersebut berisi beberapa pedoaman seperti kajian pra-penulisan fatwa, panduan teknis pembuatan fatwa, panduan revisi pasca sidang, dan mekanisme atau teknis pembuatan fatwa. Workshop dihadiri oleh 21 orang yang terdiri dari Wakil Ketua MTT PP, Sekretaris MTT PP, Anggotan dan Tim Fatwa MTT PP, Pengurus Pusat Tarjih Muhammadiyah, dan tim noutulensi.

Dalam sambutannya, Dr. H. Ruslan Fariadi AM., S.Ag., M.S.I. sebagai Ketua Divisi Fatwa MTT PP Muhammadiyah menyampaikan pentingnya dibuat ketentuan baku tentang panduan pembuatan fatwa. Oleh karena itu, para penulis fatwa tidak hanya berpedoman pada naskah fatwa yang telah ada, yang terkadang model penyajiannya berbeda antara satu penulis dengan penulis lain. Terkadang uraian dibuat sedemikian rupa panjang, terkadang hanya singkat. Terkadang hanya menggunakan satu atau dua dalil, bahkan tanpa dalil, terkadang disajikan banyak dalil. Terkadang tampak “sentuhan” Manhaj Tarjihnya, tapi terkadang pula tidak terlalu tampak.” Tuturnya.

Acara workshop berjalan dengan lancar dan telah tercapai target dari acara, yaitu terdiskusikannya naskah Panduan Pembuatan Fatwa Tarjih, serta Tersusun dan disepakatinya naskah Panduan Pembuatan Fatwa Tarjih. Semoga buku panduan ini dapat menjadi acuan baku dalam pembuatan fatwa ke depannya. Aamiin.
Yaum.

Sekolah Tarjih Internasional Kembali Digelar, Bumikan Manhaj Tarjih Cerahkan Umat!

September 8, 2023/in Berita /by Pusat Tarjih

Pustar Terkini_ Sekolah Tarjih Internasional kembali digelar untuk edisi yang ketiga dengan tema “Bumikan Manhaj Tarjih, Cerahkan Umat”. Acara ini diikuti sebanyak puluhan peserta yang mayoritas berasal dari Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) di kawasan Timur Tengah, seperti Maroko, Mesir, Turki, Pakistan, Libya, Yaman, Tunisia, dan negara-negara lainnya.

Dalam acara pembukaan pada Jumat (01/09) melalui Zoom Meeting, Kepala Pusat Tarjih Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Budi Jaya Putra menjelaskan bahwa pada edisi kali ini, PCIM Turki menjadi penyelenggara utama. Menurutnya, kegiatan ini merupakan bagian integral dari perkaderan Muhammadiyah dengan tujuan utama mencetak kader ulama yang mampu berkontribusi secara global. Harapannya, Manhaj Tarjih akan menjadi kerangka pemikiran yang menginspirasi warga Muhammadiyah di luar negeri.

Wakil Rektor Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan UAD, Parjiman, turut memberikan sambutan dalam acara pembukaan. Parjiman menekankan pentingnya ulama Muhammadiyah memiliki latar belakang pendidikan formal yang kuat. Dengan kehadiran peserta PCIM yang mayoritas merupakan mahasiswa di luar negeri, diharapkan mereka akan mampu menghadapi tantangan zaman dan menjawab kelangkaan ulama di lingkungan Muhammadiyah.

Tidak hanya itu, Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Mohammad Mas’udi, juga memberikan apresiasi tinggi kepada para peserta yang, meskipun sibuk dengan aktivitas mereka, tetap bersemangat dalam mengikuti Sekolah Tarjih Internasional. Ia berharap bahwa acara ini akan melahirkan diplomat-diplomat Muhammadiyah yang mampu membumikan Manhaj Tarjih pada tingkat global, membawa cahaya ke dalam kehidupan umat Islam, dan menghadirkan manfaat bagi seluruh umat manusia.

“Semoga ke depannya, Manhaj Tarjih Muhammadiyah ini dapat menjadi tren pemikiran pada tingkat global. Semoga juga muncul kader yang brilian yang lebih hebat dari yang lainnya,” ucap Mohammad Mas’udi yang sekaligus membuka acara Sekolah Tarjih Internasional edisi ketiga ini secara resmi.

By: Ilham

Sekolah Tarjih Angkatan Enam: Membumikan Manhaj, Mencerahkan Umat

September 8, 2023/in Berita /by Pusat Tarjih

Pustar Terkini_Dalam upaya untuk mengembangkan pemahaman agama yang sesuai dengan perkembangan zaman, Sekolah Tarjih Angkatan Keenam resmi dibuka di Madina Inn Hotel pada Sabtu (05/08). Acara ini merupakan hasil kerja sama antara Pusat Tarjih Muhammadiyah Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, serta Lazismu.

Dalam partisipasi yang membanggakan, sebanyak 25 peserta hadir dalam acara ini, mewakili berbagai organisasi otonom (ortom) Muhammadiyah, termasuk ‘Aisyiyah, Nasyiatul Aisyiyah, IPM, IMM, Tapak Suci, dan Hizbul Wathan.

Bertujuan untuk membekali generasi muda Muhammadiyah dengan pemahaman agama yang kuat, terutama dalam menghadapi isu-isu kontemporer, Ketua Pusat Tarjih UAD, Budi Jaya Putra, mengungkapkan harapannya terhadap generasi Z yang dominan di peserta Sekolah Tarjih ini. Menurutnya, generasi Z yang memiliki akrab dengan teknologi dan media sosial dapat berperan dalam menyebarkan paham Islam Berkemajuan dan Manhaj Tarjih Muhammadiyah.

“Merekalah yang nanti menjadi anak panah Muhammadiyah, sehingga kalau Majelis Tarjih sering dikenal dengan kumpulan orang tua, nanti generasi Z yang akan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari masyarakat. Misalnya terkait perbedaan lebaran,” ucap Budi.

Rahmadi Wibowo, yang mewakili Rektor UAD, menggarisbawahi pentingnya Sekolah Tarjih sebagai bekal bagi generasi muda dalam menjawab isu-isu kontemporer, terutama terkait dehumanisasi. Hampir semua elemen kehidupan saat ini dikuasai mesin hingga menggantikan peran manusia.

“Persoalan ini membutuhkan panduan keagamaan. Semoga para peserta bisa mengambil manfaat dari para pemateri. Di antara isu hari ini ialah dehumanisasi, semuanya digantikan oleh mesin. Ini menjadi tantangan umat yang mesti dijawab dengan Manhaj Tarjih,” tutur Rahmadi.

Dalam konteks sosialisasi dan sinergi, Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Mohammad Masudi, menggarisbawahi tujuan Sekolah Tarjih sebagai upaya untuk menyebarkan pemahaman tarjih ke seluruh lapisan masyarakat. Ia berharap, melalui Sekolah Tarjih, pemahaman tarjih dapat tersebar hingga ke wilayah-wilayah terpencil.

“Kegiatan ini bisa dipandang sebagai upaya membangun sinergi. Seluruh ortom yang ada, bisa ketemu, bisa bersama-sama bagaimana menyukseskan acara ini,” terang Masudi.

Sekolah Tarjih Angkatan Keenam ini diharapkan akan melahirkan generasi muda Muhammadiyah yang memiliki pemahaman agama yang kuat, mampu menjawab tantangan kontemporer, dan berkontribusi dalam menyebarkan paham Islam Berkemajuan ke seluruh lapisan masyarakat. Meskipun berlangsung selama dua hari, acara ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang besar dalam membentuk visi keagamaan yang inklusif dan adaptif.

(Ilham)

Masjid Islamic Center

Informasi Tentang